Negeri Matahari Terbit Tempat Muasal Orang Papua
![]() |
Potret Orang Papua, sekitar 1930-an. |
NEGERI MATAHARI TERBIT
Selama ribuan tahun, manusia Papua telah hidup mandiri di atas tanahnya. Mereka adalah bangsa yang besar yang kemudian terpisah secara kelompok-kelompok suku yang merdeka dan menjalani kehidupan menurut tatanan adat atau hukum norma tradisional. Dalam cerita hikayat (folklor) suku-suku di Papua meyakini bahwa ada sang Pencipta yang menciptakan mereka dan alam Papua. Selain itu, mereka juga percaya adanya kekuatan-kekuatan lain yang hidup dan memiliki kekuatan jahat. Keyakinan ini (animisme) ada sebelum masuknya Agama Kristen dan Islam di Papua.
Berkembang pula cerita legenda bahwa awalnya orang Papua yang terdiri dari banyak suku dan bahasa awalnya berbicara dalam bahasa yang sama. Namun, belakangan masing-masing terpisah secara bahasa akibat ketidaktaan mereka kepada penguasa tertinggi. Hal ini memicu terjadinya eksodus dan migrasi orang Papua di berbagai wilayah Papua.
Tidak ada keterangan terperinci mengenai asal usul orang Papua, namun pada beberapa suku di Papua, mereka meyakini bahwa asal muasal mereka dari negeri matahari terbit. Dimana letak negeri matahari terbit ini?
Artikel ini akan berfokus pada beberapa cerita-cerita legenda orang Papua mengenai asal muasal orang Papua. Orang Papua secara umum dibagi berdasarkan wilayah adat yang merujuk kepada pendudukan masing-masing suku yang dipetakan secara geografis. Suku-suku ini dipetakan menjadi tujuh wilayah adat yakni wilayah adat Tabi, Saireri, Mamta, Lapago, Mepago, Doberai dan Bomberai. Tujuh wilayah adat ini terdapat banyak suku di dalamnya. Dan menariknya baik dari segi bahasa, arsitektur fernaculer, cerita legenda, kesenian, makanan, kepercayaan terdapat kesamaan-kesamaan yang homogen dan saling terkait satu sama lain meski terpisah secara suku dan bahasa.
LETAK NEGERI MATAHARI TERBIT
Asal muasal orang Papua menurut cerita legenda. Orang Papua baik yang hidup di kepulauan, di pegunungan, di lembah, sungai, memiliki ceritanya masing-masing menurut versi lokal mereka. Misalnya, beberapa suku di wilayah Tabi menceritakan asal usul mereka berasal dari wilayah "matahari terbit" yakni wilayah Papua Nugini sekarang. Bahkan istilah Tab itu sendiri berarti matahari.
Orang Tamakuri, etnis Dambo kabupaten Mamberamo Raya, memiliki asal usul bahwa mereka berasal dari "matahari terbit".
Orang Biak dan Numfor terdapat mithe bahwa mereka berasal dari Sup Orisar yang berarti tanah matahari terbit. Sup Orisar yang di maksud adalah wilayah Tabi sampai Papua Nugini merupakan tempat dimana matahari muncul. Reperesentatif dari pemahaman ini terekam dalam pembagian letak geografi yang dibagi berdasarkan bru (kepala) dan we (kaki) dalam anatomi manusia. Kepala merujuk pada terbitnya matahari dan kaki merujuk pada terbenamnya matahari.
Contoh pulau Biak wilayah bagian timur disebut Swandibru (wilayah bagian kepala) secara geografis Swandibru ini mengarah ke bagian wilayah Tabi. Sehingga dalam tradisi Biak tempo dulu jika seseorang meninggal dan dikuburkan posisi kepala selalu mengarah ke arah barat (orisyun), agar kelak ia bangkit, kepalanya akan melihat terbitnya matahari (oridek). (Kamma, 1981)
Dari beberapa keterangan diatas kita dapatkan sebuah koneksi tentang asal muasal orang Papua yaitu negeri matahari terbit. Jika diperhatikan bahwa adanya penunjuk asal usul orang Papua bahwa mereka berasal dari sebuah wilayah yang disebut "matahari terbit" yakni pulau Papua New Guinea itu sendiri. Sekarang kita coba membuka pemahaman kita lebih luas tentang tanah "matahari terbit". Migrasi mereka selalu dikaitkan dengan arah timur dan secara bertahap mengisi ke arah bagian barat kepala burung. Boleh dikatakan bahwa arah migrasi orang Papua selalu terisi dari Timur ke barat, tampak jelas bahwa manusia yang dikategorikan menjadi "Melanesia" itu lebih dominan ada di Indonesia bagian Timur daripada Indonesia bagian barat.
Selama berabad-abad, diaspora orang Papua hampir menduduki sebagian besar wilayah nusantara. Penjelajah Inggris, Thomas Forrest (1779) dalam ekspedisi penjelajahannya tahun 1775, ia menulis, "Penduduk di bagian kecil pulau-pulau Maluku, yang saya lihat sampai sekarang, ada dua macam, yaitu Moors berambut panjang, dengan warna tembaga, seperti orang Melayu dalam segala hal; dan orang Papua berambut keriting. Orang Papua ini tidak hanya mendiami New Guinea, tetapi juga di bagian pedalaman sebagian besar Maluku; dan yang kami lihat di Tomoguy sebagian besar berasal dari pulau Waigeo, yang terletak didekatnya. Di perahu mereka, orang-orang Moor biasanya memiliki beberapa orang Papua sebagai budak."
Sehubungan dengan penyebaran populasi Melanesia ini, disinggung juga Pierre Adolphe Lesson (1805-1888), ia menulis dalam bukunya Les Polynesiens Leur Orgine, leurs Migrations, Leur Langage (1883), "Ketika orang melihat begitu banyak pulau di timur New Guinea dengan populasi Melanesia, tampaknya lebih wajar untuk menghubungkan pemukiman mereka dengan tanah luas yang bertetangga dengan mereka dan yang, setidaknya di pantai, memiliki seluruh populasi yang serupa. Oleh karena itu New Guinea dapat dianggap sebagai salah satu negeri asal orang Melanesia, bukan hanya karena ukurannya, tetapi juga karena posisinya yang memungkinkan penyebaran populasi kulit hitam dengan mudah baik ke arah Timur maupun ke Barat daripada ke Selatan. Semua ini, apalagi, sangat dugaan, dan New Holland, seperti yang dikatakan d'Urville, mungkin juga menjadi salah satu pusat populasi kulit hitam".
Pulau New Guinea, Papua merupakan pulau dengan penuh keindahan yang sudah sejak lama memelihara dan membersarkan manusia Papua ribuan tahun. Negeri Matahari Terbit itu terus menyimpan misteri manusia Papua dan alamnya. Populasi terbesar kulit hitam terdapat di pulau New Guinea dengan jumlah penduduk sekitar 13 juta lebih jiwa dari dua negara tetangga.
TEORI ASAL USUL
Ada beberapa teori asal usul manusia yang yang dibuat oleh para arkeolog dan paleoantropolog. Misalnya, seperti teori "Out of Afrika". Teori ini menjelaskan bahwa orang Papua awalnya berasal dari benua Afrika, kemudian melakukan perjalanan panjang menyusuri daratan Asia Tetanggara hingga tiba di daratan Papua.
Reference:
- Lesson, A. (1883). Leroux, Ernest (ed.). Les Polynésiens, leur origine, leurs migrations, leur langage [The Polynesians, their origin, their migrations, their language] (in French). Paris.
- Kamma (1981), Ajaib di Mata Kita, Jilid 1.
Posting Komentar untuk "Negeri Matahari Terbit Tempat Muasal Orang Papua "