Seniman Papua Demmy Kurni
![]() |
Potret Demmy Kurni |
SOSOK Seniman budayawan Papua asal Biak, Papua Demmy Kurni memiliki bakat seni yang mengalir dalam tubuhnya. Dia pandai bernyanyi, melukis, mengukir dan aktif sejak remaja dalam dunia seni hingga hijrah ke negeri Belanda. Nama lengkapnya Demianus Wariap Kurni (Biak, -Belanda, 20 Juni 2021), lahir di kampung Manduser, Bosnik, Biak Timur, dan menghabiskan masa kecilnya di sana. Nama Biak "Wariap" merupakan nama dari kakek buyut Demmy yang konon merupakan seorang pelaut ulung yang hidup pada tahun 1800-an.
Pada artikel singkat ini kita akan menilik sedikit tentang kisah sang seniman dari tanah Papua. Ia merupakan sosok yang tidak asing dalam masyarakat tanah Papua dan di negeri Belanda. Ada banyak kisah-kisah inspiratif dari tokoh-tokoh tanah Papua karena kontribusi mereka dalam seni dan budaya tanah Papua, salah satunya adalah Demmy W. Kurni. Untuk itu perlunya mengangkat kembali kisah-kisah mereka agar menjadi cerminan bagi generasi di masa kini dan di masa mendatang. Karena dengan mempelajari pengalaman mereka ini akan mendorong kita untuk mengikuti jejak mereka.
DEMMY WARYAP KURNI
Demmy Waryap Kurni lahir dari pasangan suami istri bernama Yermias Apowan Kurni dan Bin Arwam. Ayah Demmy, Yermias A. Kurni adalah seorang penyanyi tempo dulu lagu tradisional wor dengan suara merdunya, Yermias Kurni juga merupakan seorang pemerhati sejarah-sejarah keret di kampungnya. Dalam salah satu rekaman Arnold Ap dan Demmy Kurni pada 1970-an. Arnold Ap mengatakan, "Ayah Demmy, Yermias adalah seorang penyanyi yang suaranya sangat merdu". Demmy mendapat pengetahuan dan pelatihan bernyanyi wor tradisional langsung dari sang Ayah semasa kecil. Bakat bernyanyi, melukis dan mengukir sudah mulai nampak sejak kecil.
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
Pada zaman Belanda, Demmy Kurni masuk Sekolah Opleiding voor Dorps Ondetwijzer (ODO) Mansurbabo Biak pada 1961 - 1963. Demianus Kurni sering dikenal oleh teman-temannya dengan nama julukan DEWANI (Demmy Wariap Kurni) dia merupakan guru seni drama dan tari. Berbeda di kampung halamannya di Bosnik, orang-orang memanggilnya dengan sebutan KUDE (Kurni Demmy).
Demmy kemudian melanjutkan pendidikannya di Jurusan Linguistics di Universitas Cendrawasih Abepura-Jayapura-Papua. Pada 1970-an, bersama rekan-rekannya mereka mendirikan Grup musik rakyat Papua bernama "Mambesak" dimana pembentukannya pada 1978 di Universitas Cenderawasih. Pada masa itu, banyak sekali pentas musik rakyat termasuk drama dan tari.
Tampak pada potret di atas, terlihat Demmy Kurni berdiri dengan latar belakang karya lukisannya yang ia berikan sebagai kontribusi pada Papoeas Geestelijke Stichting COPAN-Nederland (Yayasan Rohani Papua COPAN-Belanda), untuk perayaan keluarga besar Papua di Belanda pada 02 September 2017. Sosok multi talenta ini, menjadi spirit bagi kaum muda Papua di Belanda yang terus mengembangkan karir seni mereka.
Di Serui, waktu masih menjadi seorang guru, Demmy Kurni, terkenal sebagai seorang pelukis. Seorang Novelis Papua, Alex Runggeary menulis, "Demianus Kurni dikenal sehari-hari dengan Demi Kurni. Banyak dari kita tidak mengenal nama ini. Ia adalah pelopor pelukis aliran natural di Papua. Andai saja gedung kesenian jayapura mengangkat dan merekam jejak para seniman, saya berharap nama Demi dapat menghiasi lembaran sejarah seni lukis Papua. Di kala itu di Lembah Rerami, masih hijau berseri. Burung Cenderawasih bebas melintas di sana dari gunung yang satu ke lainnya. Demi mengangkat tema ini dan mengisi seluruh dinding ruang makan ODO Serui. Ukuran 9 x 3,5 meter. Walau mungkin ia berbeda haluan politik, tetapi seni adalah harta kemanusiaan. Tidak membedakan siapa pun dia."—Alex Runggeary, (halaman facebook 5/10/2019)
![]() |
Lukisan ukiran Byak karya D. Kurni |
Selain aktif bernyanyi, melukis dan mengajar, Demmy Kurni turut berkontribusi dalam penulisan buku Ungkapan tradisional bahasa Biak Numfor dan Tehit, daerah Irian Jaya, 1986. Sosok Demmy budayawan Papua ini dikenang melalui karya-karyanya, ia bukan hanya seorang seniman, namun seorang guru yang kompeten mengajarkan anak didiknya.
"Terima kasih atas semua kasih sayang dan bimbinganmu dalam hidup dan perjuangan kami. Kau mengajarkan kami tentang warisan budaya kami, kau mengajarkan kami untuk bangga dengan siapa kami. Kau telah mengajarkan kami banyak lagu-lagu Papua. Ketika datang ke teater, Anda selalu super fokus dan kadang-kadang cukup ketat. Tapi kami tahu kau ingin kami mewakili orang-orang kami sebaik mungkin. Terima kasih atas semua ajaranmu....Paman Demmy yang terhormat, Terima kasih atas ajaran dan bimbinganmu. Anda telah membantu kami untuk mempromosikan budaya kami di Belanda dan Eropa....Setiap kali kami menyanyikan lagu favorit Anda 'Ro diwa ro baro Oridek' (Tanah di mana matahari terbit, Papua Barat), kami akan mengenang Anda."—Kenang Oridek Ap anak dari Alm. Arnold Ap.
Meskipun kini Demmy Koerni telah tiada namun perjuangannya dalam mengangkat kesenian Papua patut untuk diteladani. Kita bisa belajar darinya dunia tarik suara, seni lukis, ukiran dan bahkan pengalaman semasa hidupnya. Anak-anak muda Papua memiliki bakat seni sejak lahir, maka jika para kaum muda mempelajari berbagai keterampilan seni tentu ini akan memberikan dampak positif bagi generasi masa kini dan generasi mendatang. Demmy adalah tokoh seniman Papua.
Posting Komentar untuk "Seniman Papua Demmy Kurni"