Inbarkof Nama Ikan dalam Bahasa Biak

 

IMBARKOF (Lutjanus fulviflamma Forsskal)

Kali ini kita akan belajar sedikit tentang pengetahuan orang Biak mengenai satu jenis ikan yang dikenal umum oleh suku Biak. Seperti terlihat pada foto di artikel ini bahasa Biak menyebut ikan ini Inbarkof (dibaca Imbarkof), bahasa ilmiahnya disebut Lutjanus fulviflamma Forsskal. Dan  dalam bahasa Inggris disebut Black-spot seaperch. Dalam bahasa Indonesia disebut juga sebagai ikan Kakap Tompel. 

Di Papua ada yang menyebutnya ikan biji nangka, dan terdapat penyebutan nama-nama lain di seluruh Indonesia. Ikan ini terdiri dari beberapa jenis dengan bentuk formologinya. Tidak diketahui mengapa ikan ini disebut Inbarkof, namun nama ini telah digunakan sejak lama oleh suku Biak. Inbarkof masih berkerabat dengan Inpekem, Inpayum, Inbabar dan jenis lainnya. Inbarkof pertama kali dideskripsi pada tahun 1775 oleh Forsskal. 

Facebook H. Wabiser, 2021

Inbarkof hidup di perairan pantai, hidup di perairan terumbu karang (batu karang) dan dapat ditemui juga di muara-muara sungai sehingga sangat mudah untuk mendapat ikan tersebut yaitu dengan menjaring, memancing ataupun dengan cara molo-molo. Biasanya ikan ini sering dimancing menggunakan umpan seperti Inggainum, potongan daging ikan dan umpan lainnya. Ikan ini dapat ditemukan diperairan Papua khususnya di Biak, ikan ini sering dijumpai di perairan. Inbarkof merupakan salah satu dari banyak ikan yang dikonsumsi oleh masyarakat Biak Numfor. 

Facebook AK Pasdu, 2019

Di pasar-pasar di Biak khususnya, kita biasanya akan melihat ikan tersebut dijual bersama dengan ikan yang lain. Inbakof akan dicucu atau dimasukan ke dalam tali kemudian di jual. Harganya berkisar 50.000-100.000 ribu rupiah per tali. Inbarkof bernilai sebab memberikan keuntungan juga bagi para nelayan lokal. Inbarkof bisa digoreng, di rebus maupun dibakar dan disantap dengan berbagai menu lainnya seperti papeda, nasi, keladi, kasbi dan lain-lain.