Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Indos Nama Ikan dalam Bahasa Biak

  





ARTIKEL ini akan membahas salah satu  jenis ikan yang dikenal orang Biak Numfor sejak lama dan menjadi salah satu ikan favorit orang Byak. Orang Biak memiliki pengetahuan iktiologi tentang berbagai jenis ikan. Pengetahuan mereka tentang ikan ini bahkan sampai pada astronomi atau ilmu perbintangan yang mereka gunakan untuk melacak keberadaan ikan. Suku Biak mengenal musim-musim tertentu dimana hasil ikan sangat limpah. Mereka memanfaatkan musim-musim ini untuk mencari ikan.   

INDOS (Siganus lineatus Linnaeus)

SUKU Biak menyebut ikan ini INDOS dalam bahasa Biak atau dalam bahasa ilmiahnya disebut Siganus lineatus Linnaeus. Secara etimologi Indos berasal dari dua suku kata "in" dan "dos". In berarti ikan, dos/ros berarti karang-karang laut/batu-batu laut. Jadi, Indos dapat diartikan ikan karang atau ikan yang hidup ditempat-tempat terumbu karang. 

Selain itu ada juga pendapat lain, menurut budayawan dan pemerhati bahasa Biak, Sinan Malex Kmur bahwa "INDOS adalah nama dari Ikan menurut orang Biak, berikut pengetahuan tradisional dan alasan memberi nama tersebut. Indos berasal dari gabungan kata in dan dos. In artinya:  "Ikan" sedangkan dos dari kata "doser" yang artinya: Hebat. Ikan jenis ini memiliki daging yang rasanya lezat dan ciri khas gurih. Jika sandingkan dengan makanan khas Biak seperti Iven/talas, maka orang tersebut di di pandang hebat " wadoser bose " bermakna  anda hebat mengkonsumsi ikan ini. INDOS yang pada ekornya terdapat titik warna  kuning juga sebagai ciri kelezatannya. Apabila memasak dengan cara membakar,  indos akan mengeluarkan minyak ikan.  Dan kalau di masak dengan merebus, tampak dipermukaan air rebusan berminyak kekuning-kuningan seperti mencampuri minyak goreng pabrikan." (FB Malex Kmur, 2021)


Ikan ini memiliki bentuk yang khas. Orang Biak juga menyebutnya "Samandar Papan" dalam bahasa Melayu Papua (MP). Ikan 
Indos masih berkerabat dengan Insarek 
(Siganus canaliculatus Park)Indadwai (Siganus spinus Linnaeus), Inowes, Indiken (Iniken), dan beberapa jenis yang memiliki bentuk kemiripan. Harga Indos di pulau Biak bervariasi. Ikan ini jika ditumpuk 4-5 ekor seharga 100-150 ribu rupiah. Di pulau Numfor biasanya berkisar 50-100 ribu rupiah dengan 6-8 ekor.  Dengan kualitas daging yang empuk membuat ikan Indos ini banyak diburu masyarakat sebagai santapan lesat di rumah maupun di warung-warung makan. Ikan ini cocok dibakar, digoreng dan direbus. Ada juga yang dijemur untuk membuat ikan garam. 

Orang Biak Numfor biasanya menangkapnya dengan cara memancing, menjalan (pukat), menembak, balobe (kakuken, pampam), dan teknik lain yang digunakan untuk mendapat hasil tangkapan ikan Indos. Salah satu metode penangkapan tradisional suku Biak adalah Napmor atau sofer, ketika napmor dibuat biasanya ada banyak sekali jenis-jenis ikan yang terkurung dalam napmor. Salah satunya adalah ikan indos yang tersering di dapat pada napmor. 

Indos dari kampung Sowek (sumber: FB Gress Kawer)


Di Indonesia sendiri setiap wilayah atau daerah memiliki penamaan yang berbeda-beda. Ada yang menyebutnya Samandar, Baronang maupun nama lainnya. Ikan ini menjadi salah satu penunjang ekonomi nelayan orang Biak dan secara orang umum nelayan-nelayan di Papua sebab harga ikan ini cukup menguntungkan. Selain itu, ikan juga menjadi santapan lesat di warung-warung ikan bakar yang harganya cukup mahal. Boleh dikatakan ikan ini memberikan dampak positif bagi ekonomi nelayan Biak Numfor. Jika, teman-teman memiliki info lain berkaitan dengan ini. Silah menambahkan pada kolom komentar di bawah. Untuk menambah pengetahuan tentang ikan ini, penulis merasa perlu untuk menulis cerpen sebagai  cerita yang bisa menambah bobot dari ikan Indos, silahkan baca kisah cerita pendek di bawah ini: 

INDOS: Insos Dong yang Selalu

Ada seorang wanita muda bernama Insos. Ia anggun, bermuka manis, terurai rambut keritingnya yang panjangnya bagaikan pohon beringin. Waktu itu, Saya melihat dia duduk manja tanpa bergeser di sebuah Rumah Makan. Dengan santainya ia tengah menikmati lalapan ikan yang bikin gemas dan bikin nambah. 

Bukan saja karena kemanisan dan kebagusannya, Saya juga penasaran ikan apa yang ia sedang santap, soalnya ia sangat menikmati makananan itu. Saya pun ke warung tersebut, memesan lalapan ikan. Saya menengok kesebelahnya, tanpa ia memperhatikan. Ternyata dan ternyata rupanya ia makan ikan yang dalam bahasa Biak disebut Indos atau dalam bahasa Melayu   ikan Samandar Papan. 

Saya memesan satu porsi ikan indos, betapa nikmatnya daging ikan tersebut, apalagi sambalnya juga mendukung. Ternyata saya makan lebih cepat darinya karena memang lagi "lapar hancur" ketika itu. Sang wanita itu memandangi saya, saya pun memandanginya. Sepertinya ada benih-benih cinta di antara kita berdua. 

Ketika hendak membayar ternyata uang saya tidak kesampaian, hanya selembar 2 ribu rupiah lemas tertinggal dalam dompet lusuh.  Wanita yang bernama Insos itu akan membayar juga. Ketika ia melihat wajah saya yang panik. Ia bertanya, "Kaka, kenapa?", "Aduh Ade Kaka pu uang kurang", jawab Saya dengan muka babingung. 

Dengan wajah senyum tipis-tipis dia mengatakan, "Kaka, nanti sa bantu bayar Kaka". Entah, malu, senang, gembira apapun itu, dalam hati saya sangat bersyukur karena telah di tolong. Dengan kalimat akhir saya hanya bisa bilang INDOS: Insos Dong yang Selalu!

CATATAN: Jika teman-teman punya informasi lain tentang ikan indos bisa memberikan komentar di kolom komentar untuk menambah pemahaman kita kita tentang ikan. Di perairan Indonesia banyak sekali terdapat berbagai jenis ikan. Dan, setiap suku-suku pesisir di Nusantara memiliki penamaan sendiri-sendiri mengenai jenis ikan Indos. Artikel ini akan terus di update agar memberikan manfaat yang besar bagi para pembaca dan bagaimana memanfaatkan ikan Indos sebagai konsumsi dan nilai ekonomi. Kasumasa!

Posting Komentar untuk "Indos Nama Ikan dalam Bahasa Biak"