Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keret Sawor

 

marga sawor


KERET SAWOR

KERET SAWOR adalah salah satu marga yang sejak dahulu kala menempati Kampung Sowek, Supiori. Marga ini merupakan salah satu marga atau keret yang bersal dari Suku Biak. Keret Sawor merupakan penduduk asli Supiori, yang awalnya menempati daratan Supiori. Setiap keret pada suku Biak memiliki cerita asal muasal nama marga mereka, sehingga muasal nama Sawor hanya diketahui oleh keret Sawor.  Marga Sawor memiliki hubungan kekerabatan dengan keret-keret terkait di Sowek seperti Keret Kurni, Kawer,  Wambrauw, Mansawan, Rumbekwan, Kafiar, Manufandu, Mandosir, Fansienem, Sawor, Sawen, Arwakon dan Sarawan. Selain itu, terdapat juga hubungan perkawinan antar keret Sawor dan keret lain di kampung Sowek maupun di kampung-kampung lain di Supiori dan Biak. 

Selain menempati Kampung Sowek dan sekitarnya, beberapa turunan keret ini melakukan eksodus keluar dari kampung asalnya menempati kampung-kampung lain di Supiori maupun di pulau Biak. Ada juga yang telah merubah marga asli mereka ke dalam marga-marga baru. Sebut saja Keret Sowek di Bosnik, Biak Timur yang aslinya berasal dari Marga Sawor. Dan, mungkin masih ada keret lain lagi yang berasal dari Keret Sawor.  

Berdasarkan catatan tertulis dari penjelajah Eropa, marga keret Sawor sudah tercatat tahun 1800-an. Pada tahun 1869-1870, seorang naturalis Jerman bernama C.B. H. Von Rosernberg (1817 – 1888), berkunjung ke Kampung Sowek, dimana ia mencatat beberapa nama rumah/kampung seperti ia menyebut “Odo” terdapat 6 rumah, “Wamrai” terdapat 9 rumah, “Souin” terdapat 8 rumah, “Mandosi” terdapat 10 rumah, “Kane” terdapat 6 rumah, “Oendokwei” terdapat 4 rumah, “Mansawar” terdapat 7 rumah dan “Woenbori” terdapat 5 rumah. Ia juga menyebutkan bahwa ada “Radja” dan “Singadji” dari Odo dan Mandosi. 

Pada tahun 1877, Achille Raffray (1844 – 1923)  seorang penjelajah Perancis, ahli zoologi, etnomologi yang pernah ke teluk Odori, dan bertemu Korano Sawor dan Sanadi Imbir. Pada catatan Fredrik Sigismund Alexander Clercq (1893) ia menulis marga-marga di kampung Sowek salah satunya keret “Saoer” (Sawor), termasuk menyebutkan seorang kepala di Sowek yakni “Korano Saoer” laporan yang sama dengan catatan perjalanan Raffray. Pada 09 Oktober 1887, resident Ternate melakukan kunjungan ke Sowek untuk mengangkat Korano Sawor, namun pengangkatannya di tunda sebab ia pergi ke Salawati, Raja Ampat. Korano Sawor tidak hanya dikenal di kepulauan Biak, namun sampai di Raja Ampat. 

Masuknya injil di Kampung Sowek tidak terlepas dari peran Keret Sawor, sebagaimana berdasarkan sejarah lisan beberapa pendayung dari Keret Sawor mendayung ke pulau Mansinam, Manokwari menggunakan perahu Mansusu yang diberi nama "Sandesura" yakni untuk meminta seorang guru di Kampung Sowek pada 1909. Sumber dokumentasi berupa foto antara tahun 1906-1909?, yang memperlihatkan sekitar 8 orang pria yang berasal dari Sowek berpose di Doreri, Manokwari, kemungkinan mereka ini berasal dari keret Sawor. 


marga sawor
Delapan orang pria asal Kampung Sowek di Manokwari, 1906-1909?


PARA TOKOH KERET SAWOR ASAL KAMPUNG SOWEK  

Adapun beberapa tokoh-tokoh orang Papua yang berasal dari Keret Sawor seperti telah disebutkan di atas seperti Korano Sawor (±1837 –?) di tahun 1800-an. Muncul juga generasi berikut dari marga Sawor, misalnya, menurut laporan F. J. Jens dalam Berigten van de Utrechtsche Zendingsvereeniging (1914) menulis bahwa ada seorang guru zending bernama Mefi Sawor (±1883 –?) yang membantu di Sowek pada 1913. Muncul pula Zacharias Sawor (1937 – 2013) penulis buku “Ik ben een Papoea” (1962). Ada juga pesepak bola ternama asal Papua bernama Yonas Sawor (1963 – 2017), mantan Timnas Indonesia era 80.  Selain mereka, masih ada juga generasi berikut yang mungkin tidak disebutkan disini.

Posting Komentar untuk "Keret Sawor"