Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Indadwai Nama Ikan dalam Bahasa Biak

    


Pada artikel singkat ini kita akan mengulas atau mengupas sedikit mengenai salah satu ikan yang populer juga dikalangan masyarakat Biak Numfor dan secara umum masyarakat Papua. Di laut Indonesia menyimpan banyak sekali kehidupan biota laut yang mendatangkan manfaat besar bagi masyarakat Nunsatara. Salah satu kekayaan laut adalah sumber perikanan. Ikan merupakan salah satu sumber kebutuhan manusia di Indonesia. Tanpa makan ikan, hidup ini terasa hambar. Ikan memiliki sumber gizi dan sumber protein yang baik bagi kesehatan kita, bahkan ikan-ikan tertentu memiliki khasiat untuk menyebuhkan penyakit-penyakit dan ikut membantu perkembangan otak manusia. Makanya, ada yang bilang, "makan ikan supaya pintar". 

Nah, yang akan kita bahas disini adalah dunia ikan yang berkaitan dengan jenis ikan dalam dunia iktiologi Byak. Kali ini kita berfokus membahas ikan Indadwai. Artikel ini akan membahas dengan singkat ikan tersebut yang dikenal oleh suku Biak zaman dulu hingga di masa kini. Ayo, langsung saja kita bahas. 

INDADWAI (Siganus spinus Linnaeus)

Dalam bahasa Biak ikan ini disebut Induai atau Indadwai dalam dialek Samber disebut Inbekrare. Secara etimologi ikan ini berasal dari dua suku kata yaitu in dan duai/dadwai. In berarti ikan, sedangkan dadwai atau dwai berarti berkelana, atau berpindah-pindah. Menurut orang Biak, bahwa ikan ini waktu masih kecil disebut Insiber, ketika mulai besar disebut Indadwai atau Insarek. Dalam bahasa ilmiahnya disebut Siganus spinus Linnaeus yang masih berkerabat dengan ikan Samandar (Baronang) atau dalam bahasa Biak disebut Indos (Siganus guttatus bloch), masih berkerabat juga dengan Insarek (Siganus canaliculatus Park), Indiken/Ineken (Siganus vulpinus) dan Inowes.  Untuk mempelajari lebih jauh tentang ikan yang sejenis ini, bisa dilihat pada tautan Insarek, Indos, Iniken, Inowes pada situs web ini. 

Indadwai pertama kali dideskripsikan oleh Carld Linnaeus pada tahun 1758. Dalam penelitianya ia menamakan spinis yang berarti duri atau tulang belakang. Karena secara morfologi Indadwai memiliki duri. Dalam deskripsinya Linnaeus menyebut tulang belakang yang mengarah ke depan di depan sirip punggung, jadi mungkin mengacu pada tulang belakang ikan Indadwai. Duri pada ikan indadwai ini mengandung kelenjar racun sehingga jika kita terkena durinya akan terasa sakit. Pada dekade-dekade berikutnya, ikan ini terus diteliti. Indadwai memiliki nilai ekonomis atau nilai jual sebab ikan ini dapat ditemui di pasar-pasar tradisional Papua. Masyarakat Biak Numfor biasanya menangkap ikan tersebut dengan banyak cara. Ada yang mencarinya pada malam hari menggunakan alat penerang seperti lampu gas, senter maupun alat penerang lainnya yang dalam bahasa Biak tradisi ini disebut Pampam (pampyame) atau disebut juga Kakuken. Di masa lalu, ketika belum ada alat penerang seperti senter maupun lampu gas, masyarakat zaman dulu biasanya akan menggunakan amyas yakni daun kelapa kering yang diikat kemudian dinyalakan sebagai penerang. Masa kini, sudah jarang sekali kita melihat orang menggunakan amyas. 

Indadwai biasanya akan bersembunyi di celah-celah rumput laut. Pada saat air surut mereka biasanya tidur di lumut-lumut sehingga ini memudahkan orang-orang untuk menangkapnya. Orang Biak biasanya akan merebus, menggoreng ikan ini kemudian dimakan bersama Papeda, Kasbi (singkong), petatas ataupun nasi. Meski ukurannya yang sedang, tapi ikan ini sangat nikmat  dikonsumsi dengan beragam makanan pokok lainnya. Di Indonesia bagian timur rata-rata orang menyebutnya Ikan Samandar untuk semua jenis. Selain itu, setiap negeri atau bahasa juga memiliki nama-nama khusus untuk menyebut jenis ikan ini. 



DESKRIPSI IKAN INSAREK

Indadwai masuk dalam famili Siganidae dan dalam bahasa Inggris disebut Spiny spinefoot. Di lansir dari wikipedia bahwa Siganus spinus mempunyai tubuh yang terkompresi secara lateral, dalam dan relatif ramping yang memiliki kedalaman yang sesuai dengan panjang standarnya 2,3 hingga 2,8 kali. Profil punggung kepala menjorok ke atas mata, moncongnya cembung dan tumpul. Lubang hidung depan memiliki penutup panjang yang mencapai setidaknya dua pertiga dari lubang hidung belakang. Terdapat tulang belakang telentang di depan sirip punggung. Seperti semua ikan baronang, sirip punggung memiliki 13 duri dan 10 jari lunak sedangkan sirip dubur memiliki 7 duri dan 9 jari lunak. Duri siripnya menyimpan kelenjar racun. Sirip ekornya berbentuk emarginate pada remaja dan terpotong pada dewasa. Spesies ini mencapai panjang total maksimum 28 cm (11 inci), meskipun lebih umum 18 cm (7,1 inci). Tubuhnya ditutupi pola labirin dengan tanda coklat tipis dengan sirip berbintik-bintik dan sering kali terdapat 4-5 garis berwarna terang tidak beraturan di tangkai ekor. Pola pada tubuhnya mencapai sirip perut dan bagian berduri pada sirip punggung dan dubur. Jari-jari lembut sirip punggung dan sirip dubur masing-masing memiliki 2-3 pita gelap dan membran hialin. Terdapat 4 garis pucat pada sirip ekor, tetapi garis ini sering kali tidak jelas kecuali pada bagian luarnya. Sirip dada berbentuk hialin.

Catatan: Suku-suku pesisir di Indonesia atau bahkan di dunia memiliki sebutan masing-masing untuk menyebut ikan Insarek. Jika teman-teman dari suku lain di Indonesia ingin memberikan informasi lain silahkan di masukan dalam kolom komentar agar Penulis bisa mengupdate dan mencatat nama tersebut. Sehingga ini bisa menjadi pengetahuan berharga untuk kita semua. Dengan begitu, kalangan anak-anak muda yang belum memahami betul jenis-jenis ikan di Indonesia mereka dengan sendiri akan belajar dari tulisan-tulisan singkat seperti ini. Melalui situs ini juga penulis ingin memperkenalkan jenis-jenis ikan dalam bahasa kepada kalangan masyarakat Biak Numfor yang mungkin belum mengetahuinya, sebab suku Biak yang tersebar di seanto tanah Papua belum banyak yang mengetahui nama-nama ikan dalam bahasa Biak. Dan, khususnya bagi kalangan anak remaja suku Biak, banyak dari mereka tidak lagi mengenal identitas nama-nama dalam bahasa Biak. Tentu, dengan adanya tulisan singkat ini mereka bisa belajar dan memperdalam pemahaman bahasa Biak mereka. 

Posting Komentar untuk "Indadwai Nama Ikan dalam Bahasa Biak"